Poltekpos kukuhkan 575 Mahasiswa Baru untuk menyambut Era Revolusi Industri 4.0 dan VUCA



HUMAS POLTEKPOS, BANDUNG - Menggunakan atasan kemeja putih dan bawahan hitam, sebanyak 575 mahasiswa baru Politeknik Pos Indonesia ( Poltekpos) mengikuti sidang senat terbuka penerimaan mahasiswa baru, Selasa (24/9/2019).

Sambil membawa toga yang terbuat dari karton putih, para mahasiswa baru ini tampak mengikuti arahan seniornya untuk memasuki ruangan aula.

Sidang senat pengukuhan mahasiswa baru ini dimulai dengan adanya pembacaan janji mahasiswa oleh perwakilan dua mahasiswa.

Dari 575 mahasiswa yang telah diterima di Poltekpos, sebelumnya terdapat 2.355 orang yang mendaftar melalui jalur PMDK, Reguler, Undangan, Mandiri dan APERTI BUMN.

Para mahasiswa baru yang resmi diterima ini mereka mengambil jurusan D3 Akutansi sebanyak 32 orang, D3 Logistik Bisnis 115 orang, D3 Manajemen Bisnis 21 oraang, D3 Manajemen Informatik 21 orang, D3 Teknik Informatika 29 orang, dan D4 Akutansi 47 orang. ujar Roni Andarsyah selaku ketua Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik Pos Indonesia


Di hadapan para mahasiswa baru, Direktur Politeknik Pos Indonesia, Dr Ir Agus Purnomo, MT mengatakan bahwa saat ini dunia sedang menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity).

"Perubahan tersebut terjadi begitu cepat dengan dampak yang luar biasa. Kondisi seperti ini juga disebut dengan disruptive era (era disrupsi). Era penuh gangguan dengan banyaknya perubahan situasi di mana pergerakan dunia industri tidak lagi linear," ujar Agus di Poltekpos, di Jalan Sariasih No 54 Kota Bandung.

Ia juga memaparkan perubahan di berbagai bidang kehidupan yang berdampak pada revolusi industri 4.0, mulai dari dunia bisnis, perbankan, transportasi, logistik, hingga pendidikan.

Untuk menyikapi perubahan ini, Poltekpos telah melakukan dan merencanakan hal yang bisa mengantisipasi revolusi industri 4.0.

"Poltekpos telah melakukan alignment curriculum dengan kebutuhan industri masa depan, memasukan beberapa pembelajaran seperti coding ke dalam berbagai mata kuliah yang relevan," ujarnya.

Agus menambahkan bahwa Poltekpos juga mengembangkan pembelajaran blended distance learning yang mengarah ke Massive Open Online Course (MOOC).



Pembelajaran ini dipadukan dengan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sehingga mendukung penyiapan SDM yang kompetitif dengan konsep lifelong learning (pembelajaran sepanjang hayat).

"Mahasiswa juga bisa mendapatkan berbagai sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan oleh BNSP maupun sertifikasi internasional dari Poltekpos, agar lulusan memiliki competitive advantage yang tinggi dibanding lulusan dari PT lainnya," ucapnya.

Dalam upaya menyongsong era Revolusi Industri 4.0 menuju entrepreneurial polytechnic, Poltekpos menyiapkan sumber daya manusia bagi Indonesia yang lebih maju dan sejahtera sebagai negara modern yang terpandang di mata dunia. (Adv)

Sumber :
TribunJabar
Powered by Blogger.