Belajar memahami apa itu BLOCKCHAIN


Disini saya akan mencoba mendeskripsikan apa itu blockchain , kita akan menggunakan beberapa tools yang akan kita gunakan terdiri dari 

  1. NodeJS, 
  2. W3.Js (Penghubung Website), 
  3. Frontend pakai React.Js
  4. Blockchain pakai Ethereum
  5. Soliditi menggunakan Genache (local blockchain)
  6. Metamask (Manajemen Akun) 
  7. Travel
Blockchain secara umum merupakan transaksi catatan digital yang diatur dalam potongan data yang disebut blok, blok-vlok ini terhubung satu sama lain melalui validasi kriptografi yang dikenal dengan istilah fungsi HASHING.

Blok-blok ini membentuk rantai yang tidak terputus, Sebuah blockchain yang telah diprogram untuk mencatat, tidak hanya transaksi keuangan tetapi hampir semua yang berharga.
Nama lain untuk blockchain adalah buku besar yang terdistribusi (Distributed Ledger)
Source : Wei Meng Li

Memahami apa sih Blockchain itu?
Motivasi dibalik Blockchain
Sebelumnya anda pasti tau tentang cryptocarency contohnya Bitcoin (mata uang digital) yang banyak di lakukan proses jual belinya d website tersebut sekali lagi anda jangan menyamakan hal tersebut karena dibalik teknologi bitcoin itu ada blockchain
Blockchain adalah sebuat teknologi dibalik Cryptocurrency

Awalnya si blockchain ini karena adanya masalah kepercayaan
Saat ini mungkin di Indonesia sendiri kita selalu mempercayakan masalah keuangan di perbankan karena sudah di awasi oleh regulasi dan undang-undang pemerinta, makanya perbankan dipercaya sebagai tempat penyimpanan keuangan kita.

Motivasi singkatnya kurang lebih seperti ini
  1. Kita percaya pada Bank dan Pemerintah
  2. Kita tidak percaya kepada orang lain
  3. Apakah kita mengakui uang palsu sebagai alai pembayaran yang sah? tentu tidak karena belum pernah terjadi transaksi sebelumnya menggunakan uang palsu tersebut
  4. Bagaimana jika kondisi politik suatu negara tidak stabil? apakah anda masih percaya pada bank dan pemerintah?Saat semua orang
  5. Saat semua orang kehilangan kepercayaan kepada institusi/pemerintah maka pada saat itu tercipta crypto currency

Mengatasi masalah kepercayaan dengan
Desentralisasi
Yang awalnya kita percaya secara Centralisasi maka selanjutnya kita mencoba menggunakan Desentralisasi untuk memenuhi tantangan kepercayaan siapa yang harus dipercaya dan siapa yang tidak
Contoh Desentralisasi pada data Covid 19
  1. Ada 1 orang dokter melakukan diagnosa covid-19 dan menyatakan bahwa anda terjagkit covid-19 
  2. biasanya data tersebut dikriimkan ke sistem rekam medis dan diolah oleh Administrator Website
  3. Diagnosa Covid-19 dari dokter harus divalidasi oleh semua pihak terkait karena tidak saling percaya satu sama lain
Pendekatan Solusi
  1. meminta dokter langsung mencatat data diagnosa kedalam sistem rekam medis, namun pasien merasa curiga bisa saja diagnosanya tidak benar alias dimanipulasi
  2. Memita pasien yang input datanya sendiri, tapi dokter juga tidak percaya pada pasien
  3. meminta seseorang untuk menjadi admin yangh mencatat data yang sudah disetujui oleh dokter dan pasien, tapi ada kecurigaan seorang admin punya kepentingan sehingga bisa saja tanpa sepengetahuan mereka data diubah (sama saja masih sentralisasi)
  4. ide baru muncul, yaitu: bagaimana jika semua pihak terkait menyimpan semua data dalam buku besar. Jadi ketika ada diagnosa maka pihak terkait dengan data itu akan saling mencatat di buku besar masing-masing, jadi semua pihak punya salinan data yang telah disepakati
Kesimpulan :
  1. Basis data dan institusi terpusat dapat bekerja dengan baik jika ada kepercayaan pada sistem hukum, pemerintah, badan pengatur dan orang-orang
  2. Database terdesentralisasi yang dibangun diatas Blockchain dapat menghilangkan kebutuhan terkait kepercayaan karena akan otomatis terverifikasi
  3. Blockchain tidak hanya digunakan terkait keuangan saja

Powered by Blogger.